Pestisida Nabati
Pestisida Nabati adalah bahan aktif tunggal atau majemuk yang berasal dari tumbuhan yang dapat digunakan untuk mengendalikan organisme pengganggu tumbuhan (OPT). Pestisida nabati ini dapat berfungsi sebagai penolak, penarik, antifertilitas (pemandul), penbunuh dan bentuk lainnya. Secara umum pengertian pestisida nabati adalah sebagai suatu pestisida yang berbahan aktif (bahan dasarnya) berasal dari tumbuhan atau disebut juga pestisida alami. Oleh karena terbuat dari bahan alami / nabati maka jenis pestisida ini bersifat mudah terurai (bio-degradable) di alam sehingga tidak mencemari lingkungan dan relatif aman bagi manusia dan ternak peliharaan karena residu mudah hilang. Pestisida nabati bersifat hit and run, yaitu apabila diaplikasikan akan membunuh hama pada waktu itu dan setelah hamanya terbunuh maka residunya akan cepat menghilang di lam. Dengan demikian, tanaman akan terbebas dari residu pestisida yang aman untuk dikonsumsi.
Di Indonesia, terdapat banyak jenis tumbuhan penghasil pestisida nabati, namun sampai saat ini pemanfaatannya belum dilakukan dengan maksimal. Beberapa jenis tumbuhan pestisida nabati dapat mengendalikan OPT, walaupun beberapa diantaranya dapat berp[eran ganda (tidak hanya untuk satu jenis saja).
Jenis-jenis tumbuhan yang bisa dimanfaatkan sebagai pestisida nabati antara lain:
1. Picung/ Kluek (Pagium edule)
Bahan aktif: Asam sianida, OPT sasaran: Walang sangit, kresek, Bagian yang digunakan: Biji dan daun, Cara pembuatan ekstrak: Buah picung dihancurkan kemudian direndam dalam air selama satu hari satu malam. Hasil rendaman disaring kemudian dilarutkan dalam 10 liter air kemudian disemprotkan. Akan lebih efektif efisien bila dikombinasikan yaitu dengan perangkap "yuyu" (ketam)/ laos/ kotoran ayam ras/ bangkai keong mas atau bahan perangkap lain.
2. Pinus (Pinus merkusii J.)
Bahan aktif: Saponin, flavonoid, polifenol, Bagian yang digunakan: Batang, OPT sasaran: WBC, Cara pembuatan ekstrak: Serbuk gergaji kayu pinus dijemur sampai kering kemudian disebarkan ke lahan persemaian pada pagi hari.
3. Tephrosia (Tephresia vogelii)
Bahan aktif: Tephrosin dam deguelin, OPT sasaran: Serangga, Tikus, Siput murbei, Penggerek batang, bagian yang digunakan daun yang di ekstrakan.
4. Sirih (Piper bettle)
Bahan aktif: Minyak atsiri, seskuiterpen, pati, diatase, gula, zat samak, dan chavicol, Bagian yang digunakan: Daun, OPT sasaran: Walang sangit, Cara pembuatan ekstrak: Daun sirih ditumbuk halus dan dicampur air secukupnya kemudian disaring. Air saringan dicampur dengan 1 liter air kemudian disemprotkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar