Rekomendasi pengendalian OPT utama padi MK 2012
Dalam menghadapi musim kemarau 2012 ini yang saat ini di beberapa daerah mengalami peningkatan OPT utama padi. Mengingat keadaan umur serta varietas tanam beragam serta cuaca cukup mendukung terhadap perkembangan OPT, maka kami anjurkan langkah langkah pengendalian asebagai berikut
(1) Daerah rawan serangan penggerek batang: a. pengamatan mingguan. b.pengumpulan kelompok telur (terutama di persemaian) untuk selanjutnya diinkubasikan agar parasitoid yang muncul dapat dilepaskan kembali c. pelepasan parasitoid Trichogramma sp. d. pemasangan lampu perangkap petromak atau lampu listrik untuk penangkapan ngengat dikombinasikan dengan pemasangan bak berisi air yang dicampur dengan minyak tanah dengan perbandingan 40:1 e. eradikasi selektif tanaman terserang dengan pencabutan dan pemusnahan beluk segar sampai bagian bawah malai untuk menekan populasi larva f. penggunaan insektisida efektif yang dianjurkan pada spot-stop serangan bila ditemukan gejala sundep > 10% pada fase vegetatif serta beluk> 10% pada vase generatif.
(2) Daerah rawan serangan tikus: a. pengamatan mingguan b. sanitasi lingkungan yang menjadi tempat persembunyian tikus dan dilakukan terus menerus c. pelestarian musuh alami d. pengemposan asap belerang pada lubang aktif e. pemasangan perangkap tikus, antara lain bambu, selain tempat persembunyian juga dapat memudahkan dalam pemasangan umpan beracun g. pengeringan secara berkala f. pengumpanan dengan racun antikogulan pada tanaman vase vegetatif g. pengamanan persemaian dengan menggunakan pagar plastik.
Serangan OPT Jagung:
(1) Daerah rawan hawar daun: a. pengamatan mingguan b. sanitasi lingkungan dengan membersihkan sisa-sisa tanaman terserang agar tidak menjadi sumber infeksi c. penanaman varietas tahan/toleran d. tanam serempak pada awal musim kemarau e. penyemprotan dengan pestisida efektif yang diajurkan apabila telah mencapai batas ambang pengendalian yaitu intensitas > 30% pada tanaman vase vegetatif atau generatif (2) Daerah rawan bercak daun coklat: a. pengamatan mingguan b. penanaman varietas tahan/toleran untuk musim berikutnya c. pemupukan berimbang d. sanitasi lingkungan dengan membersihkan sisa-sisa tanaman terserang agar tidak menjadi sumber infeksi.
Serangan OPT Cabai: (1). Daerah rawan serangan Trips: a. Pengamatan mingguan b. pemasangan likat kuning atau biru setinggi tajuk tanaman sebanyak 40 buah/hektar c. pemanfaatan bahan tanaman sebagai pestisida nabati sesuai potensi daerah d. penggunaan entomopatogen (Beauveria bassiana, Vertiliccum SP.) e. pegguanaan pestisida efektif sesuai anjuran. (2). Daerah rawan serangan antraknosa: a. pengamatan mingguan b. sanitasi lingkungan yaitu tidak membuang sisa tanaman terserang di sembarang di sembarang tempat, sisa tanaman sakit sebaiknya dibakar c. Pengguanaan pestisida efektif sesuai anjuran. (3). Daerah rawan srangan virus kuning: a.pengamatan mingguan b. sanitasi lingkungan yaitu membuang sisa tanaman terserang c. mengendalikan vektor virus kuning (Bemissia tabaci) d. pemasangan likat kuning atau biru setinggi tajuk tanaman sebanyak 40 buah/hektar e. penanaman barier di sekitar kebun cabai dengan b unga tagetes/clotalaria dan jagung dengan rapat f. penggunaan pestisida efektif sesuai anjuran.
Sedangkan untuk menghadapi kekeringan MK 2012: 1. Agar seluruh POPT meningkatan intensitas pengamatan bencana lam di daerah-daerah rawan kekeringan, 2. Untuk daerah rawan kekeringan dianjurkan agar melakukan gilir giring dalam pengaturan pengairan, 3. Memberikan rekomendasi untuk penanaman komoditas yang tidak membutuhkan banyak air pada daerah rawan kekeringan, 4. Melaksanakan koordinasi dengan aparat/instansi terkait, 5. Segera melaporkan apabila terjadi bencana alam dan kekeringan.
Pengendalian OPT Kentang:
(a) pengamatan mingguan, (b) pemasangan likat kuning setinggi tajuk tanaman sebanyak 40 buah/hektar (c)Sanitasi lingkungan dengan membersihkan sisa-sisa tanaman terserang agar tidak menjadi sumber infeksi (d) penggunaan pestisida secara efektif sesuai anjuran.
Dalam menghadapi musim kemarau 2012 ini yang saat ini di beberapa daerah mengalami peningkatan OPT utama padi. Mengingat keadaan umur serta varietas tanam beragam serta cuaca cukup mendukung terhadap perkembangan OPT, maka kami anjurkan langkah langkah pengendalian asebagai berikut
(1) Daerah rawan serangan penggerek batang: a. pengamatan mingguan. b.pengumpulan kelompok telur (terutama di persemaian) untuk selanjutnya diinkubasikan agar parasitoid yang muncul dapat dilepaskan kembali c. pelepasan parasitoid Trichogramma sp. d. pemasangan lampu perangkap petromak atau lampu listrik untuk penangkapan ngengat dikombinasikan dengan pemasangan bak berisi air yang dicampur dengan minyak tanah dengan perbandingan 40:1 e. eradikasi selektif tanaman terserang dengan pencabutan dan pemusnahan beluk segar sampai bagian bawah malai untuk menekan populasi larva f. penggunaan insektisida efektif yang dianjurkan pada spot-stop serangan bila ditemukan gejala sundep > 10% pada fase vegetatif serta beluk> 10% pada vase generatif.
(2) Daerah rawan serangan tikus: a. pengamatan mingguan b. sanitasi lingkungan yang menjadi tempat persembunyian tikus dan dilakukan terus menerus c. pelestarian musuh alami d. pengemposan asap belerang pada lubang aktif e. pemasangan perangkap tikus, antara lain bambu, selain tempat persembunyian juga dapat memudahkan dalam pemasangan umpan beracun g. pengeringan secara berkala f. pengumpanan dengan racun antikogulan pada tanaman vase vegetatif g. pengamanan persemaian dengan menggunakan pagar plastik.
Serangan OPT Jagung:
(1) Daerah rawan hawar daun: a. pengamatan mingguan b. sanitasi lingkungan dengan membersihkan sisa-sisa tanaman terserang agar tidak menjadi sumber infeksi c. penanaman varietas tahan/toleran d. tanam serempak pada awal musim kemarau e. penyemprotan dengan pestisida efektif yang diajurkan apabila telah mencapai batas ambang pengendalian yaitu intensitas > 30% pada tanaman vase vegetatif atau generatif (2) Daerah rawan bercak daun coklat: a. pengamatan mingguan b. penanaman varietas tahan/toleran untuk musim berikutnya c. pemupukan berimbang d. sanitasi lingkungan dengan membersihkan sisa-sisa tanaman terserang agar tidak menjadi sumber infeksi.
Serangan OPT Cabai: (1). Daerah rawan serangan Trips: a. Pengamatan mingguan b. pemasangan likat kuning atau biru setinggi tajuk tanaman sebanyak 40 buah/hektar c. pemanfaatan bahan tanaman sebagai pestisida nabati sesuai potensi daerah d. penggunaan entomopatogen (Beauveria bassiana, Vertiliccum SP.) e. pegguanaan pestisida efektif sesuai anjuran. (2). Daerah rawan serangan antraknosa: a. pengamatan mingguan b. sanitasi lingkungan yaitu tidak membuang sisa tanaman terserang di sembarang di sembarang tempat, sisa tanaman sakit sebaiknya dibakar c. Pengguanaan pestisida efektif sesuai anjuran. (3). Daerah rawan srangan virus kuning: a.pengamatan mingguan b. sanitasi lingkungan yaitu membuang sisa tanaman terserang c. mengendalikan vektor virus kuning (Bemissia tabaci) d. pemasangan likat kuning atau biru setinggi tajuk tanaman sebanyak 40 buah/hektar e. penanaman barier di sekitar kebun cabai dengan b unga tagetes/clotalaria dan jagung dengan rapat f. penggunaan pestisida efektif sesuai anjuran.
Sedangkan untuk menghadapi kekeringan MK 2012: 1. Agar seluruh POPT meningkatan intensitas pengamatan bencana lam di daerah-daerah rawan kekeringan, 2. Untuk daerah rawan kekeringan dianjurkan agar melakukan gilir giring dalam pengaturan pengairan, 3. Memberikan rekomendasi untuk penanaman komoditas yang tidak membutuhkan banyak air pada daerah rawan kekeringan, 4. Melaksanakan koordinasi dengan aparat/instansi terkait, 5. Segera melaporkan apabila terjadi bencana alam dan kekeringan.
Pengendalian OPT Kentang:
(a) pengamatan mingguan, (b) pemasangan likat kuning setinggi tajuk tanaman sebanyak 40 buah/hektar (c)Sanitasi lingkungan dengan membersihkan sisa-sisa tanaman terserang agar tidak menjadi sumber infeksi (d) penggunaan pestisida secara efektif sesuai anjuran.
SASARAN PRODUKSI TANAMAN HORTIKULTURA TAHUN 2012 DI JAWA BARAT
Dalam program peningkatanproduksi tanaman Pangan dan Hortikultura di Jawa Barat pada tahun 2012 ditentukan sasaran sebagai berikut : SAYURAN (1)Bawang Merah MT.2012 = 12.429, Luas Panen = 11.804 Ha, Produktivitas = 111.82, Produksi = 131.991 Ton. (2)Kentang MT 2012 = 15.906, Luas Panen = 15.114 Ha, Produktivitas = 217.37 Ha, Produksi = 328.526 Ton. (3)Kubis MT 2012 = 14.861, Luas Panen = 14.118, Produktivitas = 235.39 Ha, Produksi = 332.326 Ton. (4)Cabe Besar MT 2012 = 16.075, Luas Panen = 15.276, Produksi = 190.056 Ton. (5)Cabe Rawit MT 2012 = 7.718, Luas Panen = 7.333, Produksi = 72.633 Ton. (6)Tomat MT 2012 = 14.503, Luas Panen = 13.78, Produksi = 331.284 Ton. BUAH-BUAHAN (1)Jeruk, Produksi = 58.639 Ton. (2)Mangga, Produksi = 471.087 Ton. (3)Manggis, Produksi = 40.133 Ton. (4)Pisang, Produksi = 1.355.690 Ton. (5)Nenas, Produksi = 406.728 Ton 6.Rambutan, Produksi = 153.16 Ton. TANAMAN OBAT-OBATAN (1)Jahe, Produksi = 13.569 Ton. (2)Laos/Lengkuas, Produksi = 8.328 Ton. TANAMAN HIAS (1)Anggrek, Produksi = 3.475.201 Ton. (2)Krisan, Produksi = 79.366.368 Ton
Tidak ada komentar:
Posting Komentar