Penyakit Hawar Daun Bakteri (HDB/Kresek/BLB) merupakan salah satu OPT utama padi yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas campestris. Gejala umum dari penyakit tersebut dibedakan menjadi tiga macam yaitu gejala layu (kresek) pada tanaman muda atau tanaman yang rentan, gejala hawar, dan gejala daun kuning pucat. Dampak dari penyakit tersebut dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi petani baik secara kualitas maupun kuantitas, sehingga diperlukan upaya penanggulangan yang sifatnya ramah lingkungan, mudah, dan relatif ekonomis sehingga dapat dikembangkan sendiri oleh petani.
(Foto kiri : Petugas Instalasi PPOPT wil Bandung membuat stater bakteri corine untuk dibagikan kekelompok-kelompok tani)
Bakteri Conynebacterium sp. adalah salah satu Agens Hayati yang kini tengah dikembangkan dan disosialisasikan kepada para petugas lingkup pertanian dan masyarakat petani, mengingat dari pemanfaatan cara kerja bakteri ini adalah dapat mengendalikan penyakit Hawar Daun Bakteri (HDB/kresek/BLB) pada tanaman padi.
Bakteri Conynebacterium sp. adalah salah satu Agens Hayati yang kini tengah dikembangkan dan disosialisasikan kepada para petugas lingkup pertanian dan masyarakat petani, mengingat dari pemanfaatan cara kerja bakteri ini adalah dapat mengendalikan penyakit Hawar Daun Bakteri (HDB/kresek/BLB) pada tanaman padi.
Cara Aplikasi: (a)Perlakuan benih perendaman selama kurang lebih 15 menit (b)Pada persemaian: 10-20 HSS (c)Pada pertanamna padi umur 14, 28, dan 42 HST (d)Aplikasi dapat dicampur dengan perekat baik perekat buatan sendiri seperti kanji/aci maupun perekat buatan pabrik kimia (e)Hindari aplikasi pestisida kimia
Dosis Aplikasi: (a)Penggunaan larutan Conybacterium sp. 5-10 cc/liter (b)Untuk pengendalian atau aplikasi di lapangan menggunakan dosis 2,5 liter/ha dengan volume semprot 500-600 liter.
Waktu Aplikasi: (a)Dilakukan pada sore hari, mulai pukul 15.00 (b)Hindari aplikasi pada siang hari untuk mencegah pengaruh sinar matahari langsung.
Kebutuhan Corynebacterium per Ha tanaman padi (1)Perendaman benih 25 Kg memerlukan air kurang lebih 25 liter air; 25 liter x 5 ml = 125 ml =0,125 liter (2)Persemaian; 1x, 500m/10.000m x 2.500ml = 125 m =0,125 liter (3)Pertanaman; 3 x 2,5 liter = 7,5 liter. Jadi jumlah kebutuhan 8 liter (4)Hasil perbanyakan Corynebacterium sp. dalam satu kali proses perbanyakan 20lt, maka areal tanaman yang dapat dikendalikan seluas 2,5 ha.
Dosis Aplikasi: (a)Penggunaan larutan Conybacterium sp. 5-10 cc/liter (b)Untuk pengendalian atau aplikasi di lapangan menggunakan dosis 2,5 liter/ha dengan volume semprot 500-600 liter.
Waktu Aplikasi: (a)Dilakukan pada sore hari, mulai pukul 15.00 (b)Hindari aplikasi pada siang hari untuk mencegah pengaruh sinar matahari langsung.
Kebutuhan Corynebacterium per Ha tanaman padi (1)Perendaman benih 25 Kg memerlukan air kurang lebih 25 liter air; 25 liter x 5 ml = 125 ml =0,125 liter (2)Persemaian; 1x, 500m/10.000m x 2.500ml = 125 m =0,125 liter (3)Pertanaman; 3 x 2,5 liter = 7,5 liter. Jadi jumlah kebutuhan 8 liter (4)Hasil perbanyakan Corynebacterium sp. dalam satu kali proses perbanyakan 20lt, maka areal tanaman yang dapat dikendalikan seluas 2,5 ha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar